sudah lebih dulu ada. Peran laki-laki bertugas berburu hewan sedangkan perempuan berperan meramu atau mengumpulkan makanan dari yang tersedia di alam terbuka (Ramadhania 2017). Gambaran perbedaan ini menunjukkan laki-laki bekerja dalam sektor publik dan perempuan identik bekerja di area domestik yang telah berlangsung saat zaman nenek moyang. laki-laki dan perempuan dalam masayrakat agar etika pergaulan terjaga. Keluarga harmonis dan bahagia, serta masyarakat yang mulia, bukankah itu yang diidamkan oleh setiap manusia? Sehingga tidaklah tepat bila dikatakan bahwa kewajiban-kewajiban seperti itu male bias (sangat maskulin) dan mereduksi peran perempuan sebagai manusia. Di zaman era globalisasi ini kesempatan terbuka lebar bagi warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam segala bidang, baik itu kaum laki-laki maupun kaum perempuan’ Jumlah kaum perempuan khususnya di Indonesia lebih banyak daripada jumlah kaum laki-laki dari total penduduk. Dengan jumlah perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diperhatikan dan Anak laki-laki dalam suku Batak sangat diagungkan dan diharapkan. Hal ini terjadi karena laki-laki memiliki peran besar dalam membawa dan meneruskan nama keluarga atau biasa disebut marga. Marga adalah identitas berharga dan penting dalam suku Batak. Sebagai tanda kekerabatan marga hanya diturunkan dari laki-laki. Islam lebih mengutamakan peran perempuan dalam keluarga, terutama dalam mendidik anak dan mengurus rumah tangga. Adapun peran perempuan lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Perempuan sebagai istri Melalui proses pernikahan maka berubahlah status perempuan sebagai istri dan laki-laki sebagai suami. Gender merupakan pembedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi oleh sosial, seperti halnya pembedaan dalam hal peran, status, dan tanggung jawab. Ketika pesan relasi di dalam Al-Qur’an mengandung unsur kodrati artinya ia akan berlaku di segala zaman, berbeda halnya jika ia merupakan sesuatu yang dikonstruksi maka yang akan diterapkan Akan timbul ketidakadilan bagi perempuan apabila haid, hamil, dan melahirkan menjadi alasan untuk melarang perempuan bekerja karena harus memelihara anak. Ada dua istilah yang merujuk peran gender yakni peran Produktif-Reproduktif dan Publik-Domestik. Pembagian peran pada umumnya didasarkan pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki. Misalnya, dalam keluarga, suami enggan melakukan pekerjaan rumah tangga karena menganggap itu adalah tugas istri. Padahal, pekerjaan tersebut tidak memandang gender tertentu dan bisa dikerjakan oleh perempuan maupun laki-laki. Setelah melakukan pembacaan terhadap beberapa sumber, ditemukan beberapa sebab utama penyebab praktek patriarki dalam relasi suami istri. Pertama, peran orang tua atau keluarga. Kebanyakan para orang tua masih menstigmakan bahwa anak laki-laki haruslah tangguh, macho, menjadi jagoan dan tahan banting. Perempuan adalah pilar keluarga, dengan meningkatkan taraf pendidikannya maka akan memberikan pengaruh besar bagi peningkatan kehidupan rumah tangga. Perempuan juga memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam pembinaan anak dan dalam menciptakan suasana tenang dan bahagia bagi anak (Mansur, 2009:190). Karya Ilmiah, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Gender dan Musik : Kajian tentang Konstruksi Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Proses diberdayakan sebagai pelaku untuk berkonstribusi dalam pembangunan bangsa kita. Pere mpuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan n egara serta di dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan. Negara tidak mungkin sejahtera jika para perempuannya dibiarkan tertinggal, te rsisihkan, dan Beberapa hal yang perlu dikuatkan agar kemitrasejajaran ini terbentuk, antaralain: pertama, membangun cara pandang bahwa peran laki-laki dan perempuan adalah setara dalam rumah tangga baik dalam pengambilan keputusan, akses sumberdaya dan pengasuhan. Cara pandang yang setara akan mendorong saling mendukung suami dan istri dalam pengasuhan peran yang dimainkan oleh laki-laki (suami) dan perempuan (istri) dalam institusi keluarga. Katakunci: Pola komunikasi, gender Pendahuluan Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, secara alamiah manusia membutuhkan hubungan dengan manusia yang lain, Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran social keluarga seperti suami istri, ayah ibu, anak laki-laki dan anak perempuan dan lain sebagainya. Keluarga menggunakan budaya yang sama yang diambil dari masyarakat dengan cirri sendiri. H67tIm.

peran laki laki dan perempuan dalam keluarga